Sabtu, 19 Februari 2011

Asesemen Produk

ASESMSEN PRODUK
Mata Pelajaran                            :      Seni Budaya dan Keterampilan
Kelas / Semester                          :      3 / 1
Tema                                           :      Benda
Standar Kompetensi                   :      Seni Rupa
                                                           Membuat gambar hiasan dekoratif
Kompetensi dasar                       :      Mengekspresikan diri melalui gambar
                                                           dekoratif motif hias daerah setempat.
Indikator                                     :
1.      Mampu memberikan definisi gambar dekoarasi
2.      Mampu menyebutkan gambar dekorasi dan motif hias
3.      Mampu membuat gambar dekorasi dan motif hias daerah setempat
4.      Mampu mengaplikasikan gambar dekoratif untuk menghias benda

Instrumen                              :      Penilaian Produk
Tugas                                     :
a.       Buatlah sebuah gambar dekorasi dari motif hias di daerahmu! Gunakan krayon atau pensil warna untuk mewarnai agar mudah dan menarik.
b.      Sediakan tempat sampah, caping atau kendil yang masih baru. Hiasilah benda tersebut dengan gambar dekoratif.

Ketentuan :
1.      Gambar hiasan dekoratif
Mengangkat ciri khas daerah setempat atau kesenian daerah, seperti: gambar batik, gamelan, tulisan jawa.
2.      Spesifikasi bahan yang digunakan dalam menghias sebagai berikut
jenis bahan                    :    Kertas Manila
bahan pewarna              :    krayon, pensil warna, cat poster, pastel
ukuran bahan                :    disesuaikan dengan besar benda yang akan
                                          dibuat
jenis perekat                  :    lem kayu, lem lilin / lem bakar

benda yang dihias         :    bebas (tempat sampah, caping, kendil, yang
                                          masih baru)
3.      Ukuran desain motif       : proporsional dengan benda yang dihias

Penskoran Tugas Penilaian Produk
No
Kriteria
Kriteria
b
c
k
1
Gambar rancangan hiasan dekoratif



2
Spesifikasi bahan yang digunakan



3
Kerapian gambar



4
Kerapian pewarnaan



5
Kerapian penempelan



6
Unsur estetika




Kriteria Penskoran
B = gambar proporsional, spesifikasi bahan yang digunakan jelas, gambar rapi, pewarnaan rapi, penempelan rapi, mempunyai unsur estetika.
C = gambar kurang proporsional, spesifikasi bahan yang digunakan tidak jelas, gambar kurang rapi, pewarnaan kurang rapi, penempelan kurang rapi, unsur estetika kurang
K = gambar tidak proporsional, tidak ada spesifikasi bahan yang digunakan, gambar tidak rapi, pewarnaan tidak rapi, penempelan tidak rapi, tidak mempunyai unsur estetika

Tujuan Menyimak

PENDAHULUAN
A.    Rumusan Masalah
Keterampilan menyimak merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa. Bukan hanya dalam pembelajaran bahasa tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang akan dapat memahami sesuatu baik itu perintah, larangan, anjuran atau kegiatan yang akan kita laksanakan berasal dari melaksanakan kegiatan menyimak.
Karena peranannya yang sangat penting ini, menyimak wajib dipelajari. Terutama dalam pembelajaran bahasa, untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini, penulis berharap setelah mempelajari keterampilan menyimak ini kita dapat:
1.      Memahami seluk-beluk menyimak
2.      Menerapkannya ke dalam setiap kegiatan belajar agar belajar dapat maksimal
3.      Mengetahui cara menyimak yang efektif dan efisien sehingga pembeljaran juga dapat berlangsung efektif dan efisien.



1.      Hakikat Menyimak
Istilah mendengarkan, mendengar dan menyimak sering kita jumpai dalam dunia pengajaran bahasa. Ketiga istilah itu berkaitan dengan makna.
Peristiwa mendengar biasanya terjadi secara kebetulan, tiba-tiba dan tidak diduga sebelumnya. Karena itu kegiatan mendengar tidak direncanakan. Hal itu terjadi secara kebetulan. Apa yang didengar mungkin tidak dimengerti maknanya dan mungkin pula tidak menjadi perhatian sama sekali. Suara yang didengar masuk telingan kanan dan keluar dari telinga kiri. Dalam hal tertentu suara yang didengar itu dipahami benar-benar maknanya. Hal itu terbukti dari reaksi si pendengar yang bersangkutan.
Mendengarkan setingkat lebih tinggi tarafnya dari mendengar. Bila dalam peristiwa mendengar belum ada faktor kesengajaan , maka dalam peristiwa mendengarkan hal itu sudah ada. Faktor pemahaman biasanya juga mungkin tidak ada karena hal itu belum menjadi tujuan. Mendengarkan sudah mencakup mendengar.
Di antara ketiga istilah teraf tertinggi diduduki istilah menyimak. Dalam peristiwa menyimak sudah ada faktor kesengajaan. Faktor pemahaman merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. Bila mendengar sudah tercakup dalam mendengarkan maka baik mendengar maupun mendengarkan sudah tercakup dalam menyimak.
Peristiwa menyimak selalu diawali dengan mendengarkan bunyi bahasa baik secara langsung atau pun melalui rekaman, radio atau televisi. Bunyi bahasa yang ditangkap oleh telinga diidentifikasi bunyinya. Pengelompokannya menjadi suku kata, kata, frasa dan klausa, kalimat dan wacana. Lagu dan intonasi yang menyertai ucapan pembicarapun turut diperhatikan oleh penyimak. Bunyi bahasa yang diterima kemudian diinterpretasikan maknanya, ditelaah kebenarannya atau dinilai lalu diambil keputusan menerima atau menolaknya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan difinisi menyimak sbb :
“ Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. “ Menyimak melinbatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian. Bahkan situasi yang menyertai bunyi bahasa yang disimakpun harus diperhitungkan dalam menentukan maknanya.

2.      Tujuan Menyimak
Penyimak yang baik adalah penyimak yang berencana. Salah satu butir dari perencanaan itu ada alasan tertentu mengapa yang bersangkutan menyimak. Alasan inilah yang kita sebut sebagai tujuan menyimak. Menyimak pada hakikatnya adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan Karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap,memahami, atau menghayati pesan,ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
Tujuan yang bersifat umum itu dapat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek tertentu yang ditekankan. Perbedaan dalam tujuan menyebabkan perbedaan dalam aktivitas menyimak yang bersangkutan. Salah satu klasifikasi tujuan menyimak adalah seperti pembagian berikut yaitu menyimak untuk tujuan :
  1. mendapatkan fakta
  2. menganalisis fakta
  3. mengevaluasi fakta
  4. mendapatkan inspirasi
  5. menghibur diri
  6. meningkatkan kemampuan berbicara
1.        Mendapatkan Fakta
Pengumpulan fakta dapat dilakukan dengan berbagai cara. Para peneliti mengumpulkan atau mendapatkan fakta melalui kegiatan penelitian, riset atau eksperimen. Pengumpulan fakta seperti cara ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang terpelajar. Bagi rakyat biasa hal itu jarang atau hampir-hampir tidak dapat dilakukan. Cara lain yang dapat dilakukan dalam pengumpulan fakta ialah melalui membaca. Orang-orang terpelajar sering mendapatkan fakta melakui kegiatan membaca seperti membaca buku-buku ilmu pengetahuan, laporan penelitian, makalah hasil seminar,majalah ilmiah, dan populer, surat kabar, dsb. Hal yang seperti ini pun jarang dilakukan oleh rakyat biasa. Dalam masyarakat tradisional pengumpulan fakta melalui menyimak tersebut banyak sekali digunakan. Dalam masyarakat modern pun pengumpulan fakta melalui menyimak itu masih banyak digunakan.
Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi melalui menyimak dapat berwujud dalam berbagai variasi. Misalnya mendengarkan radio, televisi, penyampaian makalah dalam seminar, pidato ilmiah, percakapan dalam keluarga, percakapan dengan tetangga, percakapan dengan teman sekerja, sekelas dsb. Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi ini di kalangan pelajar dan mahasiswa banyak sekali dilakukan melalui menyimak. Fakta yang diperoleh melalui kegiatan menyimak ini kemudian dilengkapi dengan kegiatan membaca atau mengadakan eksperimen.
2.         Menganalisis Fakta
Fakta atau informasi yang telah terkumpul perlu dianalisis. Harus jelas kaitan antarunsur fakta, sebab dan akibat apa yang terkandung di dalamnya. Apa yang disampaikan pembicara harus dikaitkan dengan pengetahuan atau pengalaman menyimak dalam bidang yang relevan. Proses analisis fakta ini harus berlangsung secara konsisten dari saat-ke saat selama proses menyimak berlangsung. Waktu untuk menganalisis fakta itu cukup tersedia asal penyimak dapar menggunakan waktu ekstra. Yang dimaksud waktu ekstra adalah selisih kecepatan pembicaraan 120 – 150 kata per menit dengan kecepatan berpikir menyimak sekitar 300 – 500 kata per menit. Analisis kata sangat penting dan merupakan landasan bagi penilaian fakta. Penilaian akan jitu bila hasil analisis itu benar.
3.      Mengevaluasi Fakta
      Tujuan ketiga dalam suatu proses menyimak adalah mengevaluasi fakta-fakta yang disampaikan pembicara. Dalam situasi ini penyimak sering mengajukan sejumlah pertanyaan seperti antara lain :
  1. Benarkah fakta yang diajukan?
  2. Relevankah fakta yang diajukan?
  3. Akuratkah fakta yang disampaikan?
Apabila fakta yang disampaikan pembicara sesuai dengan kenyataan, pengalaman dan pengetahuan penyimak maka fakta itu dapat diterima. Sebaliknya bila fakta yang disampaikan kurang akurat atau kurang relevan, atau kurang meyakinkan kebenarannya maka penyimak pantas meragukan fakta tersebut. Hasil pengevaluasian fakta-fakta ini akan berpengaruh kepada kredibilitas isi pembicaraan dan pembicaranya. Setelah selesai mengevaluasi biasanya penyimak akan mengambil simpulan apa isi pembicaraan pantas diterima atau ditolak.
4.       Mendapatkan Inspirasi
Adakalanya orang menghadiri suatu konvensi, pertemuan ilmiah atau jamuan tertentu, bukan untuk mencari atau mendapatkan fakta. Mereka menyimak pembicaraan orang lain semata-mata untuk tujuan mencari ilham. Penyimak seperti ini biasanya orang yang tidak memerlukan fakta baru. Yang mereka perlukan adalah sugesti, dorongan, suntikan semangat, atau inspirasi guna pemecahan masalah yang sedang mereka hadapi. Mereka ini sangat mengharapkan pembicara yang isnpiratif, sugestif dan penuh gagasan orisinal. Pembicaraan yang semacam ini dapat muncul dari tokoh-tokoh yang disegani, dari direktur perusahaan, orator ulung, tokoh periklanan, salesman dsb.

5.      Menghibur Diri
Sejumlah penyimak datang menghadiri pertunjukan seperti bioskop, sandiwara, atau percakapan untuk menghibur diri. Mereka ini adalah orang-orang yang sudah lelah letih dan jenuh. Mereka perlu penyegaran fisik dan mental agar kondisinya pulih. Karena itulah mereka menyimak untuk tujuan menghibur diri. Sasaran yang mereka pilih pun tertentu, misalnya menyimak pembicaraan cerita-cerita lucu, banyolan percakapan pelawak, menonton pertunjukan yang kocak seperti yang dibawakan Grup Srimulat.
6.      Meningkatkan Kemampuan Berbicara
            Tujuan menyimak yang lain yaitu untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Dalam hal ini penyimak memperhatikan seseorang pembicara pada segi :
1. cara mengorganisasikan bahan pembicaraan
2. cara penyampaian bahan pembicaraan
3. cara memikat perhatian pendengar
4. cara mengarahkan perhatian pendengar
5. cara menggunakan alat-alat bantu seperti mikrofon, alat peraga dsb.
6. cara memulai dan mengakhiri pembicaraan
Semua hal tersebut diperhatikan oleh penyimak dan kemudian dipraktikkan. Menyimak yang seperti inilah yang disebut menyimak untuk tujuan peningkatan kemampuan berbicara. Cara menyimak untuk tujuan peningkatan kemampuan berbicara biasanya dilakukan oleh mereka yang baru belajar menjadi orator dan mereka yang mau menjadi profesional dalam membawa acara atau master ceremony.


Tujuan Menyimak Menurut Para ahli:
a.       Menurut Gary T. Hunt
Menyatakan bahwa tujuan menyimak sebagai berikut:
1.      Untuk memperoleh informasi yang bersangkut paut dengan pekerjaan atau profesi;
2.      Agar menjadi lebih efektif dalam hubungan antarpribadi dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja, dan di dalam kehidupan bermasyarakat;
3.      Untuk mengumpulkan data agar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal;
4.      Agar dapat memberikan respons yang tepat terhadap segala sesuatu yang didengar.
b.      Menurut  Lilian M. Logan
Menyatakan bahwa tujuan menyimak sebagai berikut:
1.      Untuk dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara, dengan kata lain menyimak untuk belajar;
2.      Untuk menikmati terhadap sesuatu materi ujaran, terutama pada bidang seni, dengan perkataan lain menyimak untuk menikmati keindahan audial;
3.      Untuk menilai bahan simakan ( baik-buruk, indah-jelek, tepat, asal-asalan, logis-tak logis, dan sebagainya;
4.      Untuk dapat menikmati dan menghargai bahan simakan ( penyimak cerita, puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi, dan sebagainya ), dengan perkataan lain menyimak untuk evaluasi;



5.      Untuk dapat mengkomunikasikan gagasan-gagasan, ide-ide, perasaan-perasaan kepada orang lain dengan lancar dn tepat. Dengan kata lain, menyimak sebagai penunjang dalam mengkomunikasikan idea tau gagasan sendiri;
6.      Untuk dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat, bunyi yang distingtif ( membedakan arti ) dan bunyi mana yang tidak distingtif. Ini biasanya diperoleh dari native speaker ( pembicara asli );
7.      Untuk dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analitis dengan masukan dari bahan simakan;
8.      Untuk dapat meyakinakan diri sendiri terhadap suatu masalah atau pendapat yang diragukan, dengan perkataan lain menyimak persuasif.
c.       Menurut  Djago Tarigan
            Menyebutkan tujuan menyimak sebagai berikut :
1.      Untuk mendapatkan fakta dengan cara mendengarkan radio, tv, menyampaikan makalah, percakapan, dan sebagainya;
2.      untuk menganalisis fakta yang berlangsung secara konsisten dari saat ke saat selama proses menyimak berlangsung;
3.      Untuk mengevaluasi fakta yang disampaikan oleh pembicara
4.      Untuk mendapatkan inspirai dari pembicara orang lain;
5.      Untuk menghibur diri
6.      Untuk meningkatkan kemampuan berbicara






PENUTUP
A.    Simpulan
Dari makalah ini dapat kita ambil kesimpulan yaitu:
1.      Antara mendengar, mendengarkan dan menyimak itu berbeda
2.      Menyimak merupakan tingkatan yang paling tinggi diantara kegiatan tersebut
3.      Menyimak merupakan keterampilan yang sangat di perlukan dalam semua kegiatan baik kegiatan akademik maupun kegiatan sehari-hari, terlebih dalam kegiatan pembelajaran bahasa.
4.      Setiap kegiatan menyimak mempunyai kegiatan yang berbeda-beda.

B.     Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca untuk mempelajari menyimak lebih mendalam agar kegiatan menyimak yang dilakukan berkualitas lebuh baik sehingga efektif dan efisien.



DAFTAR PUSTAKA

http://gumawangcity.blogspot.com/2007/04/hakikat-menyimak.html
http://images.rafeylah.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SItHYwoKCtMAAHvVeuw1/02%20Bab%201%20kls%2010.pdf?nmid=107482392
Slamet, St. Y. 2003. Dasar-dasar Keterampilan Bahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press

Laporan Kunjungan ke LHM (Lembah Hijau Multifarm)

BAB  I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kewirausahaan adalah suatu proses peningkatan kesejahteraan yang dinamis. Kesejahteraan  diciptakan oleh yang menghadapi resiko terbesar dari sisi equity (modal), waktu, dan komitmen untuk memberi nilai untuk suatu produk.
            Wirausaha adalah usaha/bisnis yang selalu berusaha memindahkan segala sumber daya ekonomi dari wilayah yang kurang produktif ke wilayah yang lebih prtoduktif untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar, dan semakin besar. (Winarso Drajad Widodo, 2005 : 13 ) Pendapat lain dari Rambat Lupiyoadi Jero Wacik mendifinisikan bahwa Wirausaha adalah orang yang melaksanakan proses penciptaan kekayaan dan nilai tambah melalui peneloran dan penetasan gagasan, memadukan sumber daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan ( 1998 : 3).
       Berwirausaha merupakan sesuatunyang mulai  banyak dilirik oleh berbagai kalangan dewasa ini. Semakin menjamurnya perusahaan-perusahaan swasta yang didirikan secara mandiri. Ini diakibatkan oleh tuntutan hidup masyarakat dengan semakin meningkatnya kebutuhan hidup namun alat penunjang kebutuhan semakin sulit didapat.
             Untuk itu, sebagai  mahasiswa diharapkan nantinya mampu menjadi wirausahawan  yang baik saat ini ataupun nantinya,sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.




B. Tujuan
1.    Meningkatkan pemahaman tentang kewirausahaan di kalangan mahasiswa agar menjadi wirausahawan yang berwawasan jauh ke depan dan luas, berbasis ilmu yang telah diperolehnya.
2.        Meningkatkan pemahaman manajemen, memperkenalkan cara melakukan akses informasi pasar,  informasi teknologi,  cara pembentukan jaringan kemitraan usaha dan akses pendukung lainnya bagi mahasiswa dan alumni, agar lebih siap dalam bekal untuk mengelola usaha.
3.        Mengembangkan sistem pembelajaran kewirausahaan secara formal yang terintegrasi dalam pendidikan program sarjana.


C.      Metodologi
1.         Observasi
2.         Wawancara










BAB II
ISI
A.           Hari dan Tanggal Kunjungan
Kegiatan kunjungan ini dilaksanakan pada hari Selasa,1 Juni 2010 pukul 08.00-12.00, star dari kampus PGSD.
B.            Identitas perusahaan
1.      Nama perusahaan              : PT.Lembah Hijau Multifarm
2.      Nama pemilik                    : Ir.Soeharto ,M.S
3.      Bentuk perusahaan            : Perseorangan
4.      Alamat
a.       Kantor pusat               : Jl.Dr.Rajiman no.200 Solo
   Dukuh Joho Lor,Triyagan       ,  Mojolaban,Sukoharjo
b.      Kantor farm                :  Farm Karang Geleng
   Farm Sragen
   Farm Sukoharjo
c.       Telp                             :  0271-643303/642529
d.      Fax                              :  0271-642820
e.       E-mail                          :  info@lembahhijau.com
f.       Website                       :  http//www.lembahhijau.com

5.      Produk unggulan               :   pupuk kompos,starbio,stardex
6.      Produk sampingan            :   susu,sayuran,nursery,bioteknilogi
7.      Modal                                :   4 ekor api
8.         Motto                               :  sedikit demi sedikit atau perlahan-lahan   tapi pasti

C.      Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
1.    VISI
Sebagai edukasi yang mendidik kelompok tani /peternak untuk mengembangkan usahanya dengan baik dan mandiri .
2.    MISI
     Melayani ,melayani,melayani
3. TUJUAN
     Untuk pendidikan dan ikut mensejahterakan  masyarakat, mensejahterakan karyawan dan membuat pelanggan puas

D.      Sejarah perusahaan
  PT. Lembah Hijau Multifarm merupakan perusahaan yang didirikan perusahaan yang didirikan pada tahun 1981 oleh Bapak Soeharto. Berawal  dari pemeliharaan 4 ekor sapi yang dipelihara di rumah beliau memulai usahanya,tetapi sebelum hasil apapun 2 ekor sapinya mati. Dari 2 ekor sapinya yang tersisa beliau berfikir bagaimana caranya agar usahanya tetap berkembang. Hingga akhirnya beliau memiliki ide untuk mengembangkan usahanya dengan menjual kotoran sapi. Usaha beliau mendapat cemoohan dari masyarakat sekitar namun beliau yakin bahwa usahanya akan berkembang.seekor sapinya dijual dan dibelikan lagi menjadi spai-sapi yang masih kecil. Dan sekarang terbukti dari menjual kotoran mendapat keuntungan yang berlimpah.
PT. LHM  berkantor pusat di Jl.Rajiman No.200 solo sedngkan pengembangan peternakan ,perkebunan,dan lainya dilakukan di Dukuh Joho Lor,Triagan.Mojolaban,Sukoharjo dibangun diatas areal seluas 6 hektare. Untuk pengembangan sengaja dipilh daerah pinggiran karena daerah tersebut sangat potensial dan cocok untuk peternakan. Sedangkan untuk proses produksi  berlokasi di Sragen. Direktur dipegang oleh putra pertama Bapak Soeharto yaitu M.Yusuf  Hari sedangkan Bapak Soeharto sendiri menjabat sebagai komisaris.
PT. Lembah Hijau Multifarm memiliki karyawan sebanyak 300 orang yang bertempat di kantor pusat maupun di lokasi pengembangan usaha. Masing-masinh karyawan memiliki tugas yang berbeda-beda seperti pemeliharaan ikan patin, nursery, pembuatan pupuk dll. Untuk perekrutan karyawan yang dipekerjakan diambil dari warga sekitar dan tidak memandang latar belakng pendidikannya asalkan memiliki pengalaman di bidang pertanian atau peternakan. Sedangkan beberapa ahli dilakukan dengan proses seleksi. Jika diterima selanjutnya adalah proses training kemudian jika bagus akan dikontrak dan selanjutnya menjadi karyawan tetap. Dengan menjalin kerja sama yang baik dengan warga sekitar maka keamanan Lembah Hijau terjamin dari tangan-tangan jahil.

E. Produk yang Dihasilkan
PT. Lembah Hijau Multifarm memiliki keuntungan berupa lima emas, yaitu :
a. Emas Putih
Yaitu keuntungan yang diperoleh dari penjualan susu sapi, dimana setiap ekor sapi menghasilkan 10 liter susu per hari. Harga susu Rp. 5000 / liter.
b. Emas Kuning
Yaitu keuntungan yang diperoleh dari urine sapi yang difermentasi menjadi pupuk cair. Sementara pupuk cair ini belum dipasarkan, hanya digunakan untuk pemupukan di nursery. Rencana mulai dipasarkan mulai tahun depan.
c. Emas Hitam
Yaitu keuntungan yang diperoleh dari kotorannya. Kotorsn diolah menjadi pupuk kompos dalam bentuk granul. Setiap bulannya pupuk yang dihasilkan adalah 1000 ton. Harga  kompos biasa Rp 1000 / kg. Sedangkan pupuk dalam bentuk granul Rp 1625 / kg.
d. Emas Merah
Yaitu keuntunghan yang diperoleh dari penjualan daging. Untuk penjualan daging hanya diambil dari sapi yang sudah tidak prduktif atau afkir. Sapi yang sudah tidak produktif diukur dari intensitas melahirkannya yaitu sudah melahirkan sebanyak 7x.
e. Emas Biru
Yaitu keuntungan yang diperoleh dari kotoran sapi yang dimanfaatkan untuk itu keuntungan pembuatan biogas. Biogas ini sementara juga belum dipasarkan hanya untuk masak di cafe perusahaan.

E.       Kerja Sama dengan Perusahaan Lain
PT. Lembah Hijau Multifarm menjalin kerja sama dengan perusahaan lain baik di dalam negeri ataupun luar negeri. Kerja sama dengan perusahaan dalam negeri diantaranya dengan PT. Sang Hyang Sri, PT. Petrokimia. Sedangkan perusahaan luar negeri diantaranya dengan  perusahaan VELKRA di Malaysia. 

F.       Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha yang dijalankan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm diantaranya adalah sebagai berikut :
1.         Pemeliharaan sapi /lembu
Pemeliharann sapi dilakukan dengan sangat baik dan teratur dengan menanfaatkan kandang-kandang terpisah yaitu :

a.         Kandang sapi perah
     Kandang ini diisi oleh sapi –sapi yang siap diperah yaitu sapi yng telah berumur 2,5 tahun keatas atau minimal sudah satu kali melahirkan. Pakan yang diberikan adalah 10 kg jerami fermentasi dan 10 kg konsentrat untuk tiap sapi. Konsentrat adalah campuran daari bekatul,onggak aren,raemah roti kadaluarsa,dan bungkil kelapa. Sapi sapi di aini sama sekali tidak pernah diberi makan dengan daun-daunan. Meskipun terlihat kurus tetapi bila bila di timbang sapi ini akan lebih berat daripada sapi-sapi yang diberi makan  rumput karena lebih padat. Selain itu pengaruh makanan juga berpengaruh terhadap kondisi susu yang dihasilkan. Susu yang dihasilkan oleh sapi-sapi di Lembah Hijau ini lebih putih dan tidak amis. Harga jualnya memang cukup tinngi daripada susu yang dijual di tempat lain yakni Rp.5000/liter sedangkan susu yang dujial di pasaran hanya Rp.4000/liter.
b.        Kandang sapi dana
           Kandang ini diisi oleh sapi-sapi yang berumur  10 bilan-1,5 tahun. Sapi –sapi in tidak pernah dimandikan. Sapi in difungsikan untuk menghailkan kotoran yang digunakan untuk pembuatan pupuk ,kotoran diambil 21 hari sekali.pakan yang diberikan adalah 6 kg jerami fermentasi. Di kandangnya bagian alas diberi serbuk gergaji dari kayu-kayu lunak seperti kayu randu dan kayu sengon ditambah dengan starbio agar lebih hangat dan kotoran dapat langsung bercampur dengan kotoran dan dapat diproses langsung manjadi kompos.
c.         Kandang pedhet
                        Kandang ini diis oleh sapi-sapi yang berumur 10 hari sampai 3 bulan.setelah berumur 10 hari sapi diiambil dari induknya setelah menghabiskan kolostrum induknya.  Pakan yang diberikan adalah rending kering dan konsentrat masing0-masing 3 kg. per hari. Pemberian minum sapi umur 1 bulan adalah 4 liter susu induk per hari dan air biasa. Sapi umur 2 bulan adalah 2 liter susu induk dan 2 liter susu skim atau susu yang sudah sskadaluwarsa. Sapi umur 4 bulan 4 liter susu induk per hari.
d.        Kandang sapi sapih
               Kandang sapi ini ditempati oleh sapi yang berumur 3-10 bulan beratnya 70 kg. pakan yang diberikan adalah jerami fermentasi dan konsentrat. Sapi ini sudah tidak minum air susu lagi tetapi air biasa .
e.         Kandang sapi rumah sakit
              Kandang sapi ini untuk merawat sapi-sapi yangh sakit agar tidak menular  ke sapi-sapi yang lain. Sakit yang umum diderita sapi adalah diare .obat yang diberikan adalah susu LLM ,susu balita yang kadar laktosanya rendah.
f.         Kandang rumah bersalin.
             Kandang sapi ini digunakan untuk sapi-sapi yang usia kehamilannya telah mencapai 7 bulan ke atas sampai kelahiran.masa  kehamilan sapi adalah 9 bulan 10 hari hamper sama dengan manusia. Sapi ini jika dijual dengan masa kehamilan 5-8 bulan harga jualnya 15-17 juta. Sapi usia 8 bulan sapi ini masih bisa diperah susunya.

2.    Budidaya ikan patin
Ikan patin menjadi pilihan untuk dibudidayakan karena masih jarang dikenal dan belum dikenal masyarakat dan harga jualnya tinggi. Mengandung protein tinggi dan omega  3 serta kandungan kolesterol rendah sehat untuk dikonsumsi. Pemeliharaan ikan patin di kolam-kolam dengan system drainase yang baik dengan kedalaman 4 meter untuk 500 ekor patin .pemisahan ikan-ikan patin berdasarkan  bobotnya. Makanan ikan patin adalah azolla pinnata ,kayu apung, dan pelat  tenggelam,dimana pemberian makan dilakukan dengan system prasmanan yaitu ikan mencari makan sendiri di tempat yang telah tersedia tanpa perlu memberi makan tiap pagi dan sore .ikan patin bisa dipanen pada usia 10 bulan.
      Pemasaran ikan patin telah menjangkau wilayah Solo,Yogya dan Semarang.biasanya banyak dibutuhkan oleh hotel-hotel atau tempat wisata. Harga jualnya Rp.15.000/kg . di kafe lembah hijau menyediakan berbagai menu dari olahan ikan patin diantaranya bakso ikan patin,steak ikan patin, ikan patin bakar maupun goreng.
3.    Nursery
Tanaman dalam nursery diantaranya adalah macam-macam bunga anggrek ,aglaonema,anthurium,puring dll. Media tanam yang digunakan adalah kompos,pakis,arang sekam. Perbandingan untuk pot kecil adalah 2:1:1 .untuk pot besar pperbandingannya adalah 5:2:2. Dan untuk ppot pembibitan perbandingannya adalah 1:1:1 .sedangkan media tanam untuk anggrek adalah arang yang telah direndam dengan urin sapi yang telah difermentasi. Harga jual anggrek per pot adalah Rp. 25.000,-
4.    Proses fermentasi jerami
  Agar pakan dari jerami tahan lama maka perlu difermentasikan dengan menggunakan urea dan starbio. Untuk fermentasi 1 ton jerami dibutuhkan 6 kg urea dan 6 kg starbio. Cara pembuatannya adalah jerami disusun setinggi 30 cm diinjak-injak kemudian taburkan urea dan starbio diatasnya. Disusun ber tingkat-tingkat dengan ketebalan maksimal 1,5 meter karena dalam prosesnya nanti perlu diulak -alik agar bakteri tercampur merata setiap 1 minggu sekali. Proses pembuatannya memakan waktu 21 hari.
      Jerami diambil langsung dari sawah yang sedang panen. Kadar airnya 60 %,cirri-cirinya adalah jika diperas tidak meneteskan air tetapi tangan kita basah. Jeramim yang telah difesrmentasi dapat bertahan sampai 1 tahun.
5.    Proses Composing dan Packing
Bahan- bahan yang diperlukan dalam membuat kompos adalah  :
-            Kotoran sapi      = 83 %
-            Abu sekam         = 10 %
-            Serbuk gergaji    = 5 %
-            Kapur/dolomite  = 2 %
-            Stardex              = 0,25 %
Cara pembuatan kompos      :
        Tumpuk kotoran sapi setinggi 30 cm, kemudian diatasnya tambahkan bahan-bahan lain. Setelah itu diatasnya ditambah kotoran sapi lagi setinggi 30 cm, diatasnya taburkan bahan-bahan lain. Lakukan hingga ketinggian maximal 1m. Langkah selanjutnya, diamkan tumpukan kompos selama ± 1 bulan, dengan membaliknya setiap 1 minggu sekali. Ciri-ciri kompos yang sudah jadi ditandai dengan suhu yang dingin merata dan sudah tidak berbau lagi. Kompos yang sudah jadi kemudian di packing dan siap dijual.
6.    Biogas
             Biogas dihasilkan dari kotoran sapi yang disalurkan ke kolam dengan kedalaman 2 m yang atasnya ditutup rapat hanya di beri saluran pipa kecil untuk menyalurkan gas ke kompor. Untuk membuat dibutuhkan 2 ekor sapi yang akan akan menghasilkan biogas untuk memasak selama 5 jam. Biogas ini hanya menggunakan kompor gas biasa dengan desain khusus. Pemakaian kompor gas dengan biogas harus menggunaka  korek api, tanpa korek api tidak akan menghasilkan api.
7.       Perkebunan
   Lembah hijau juga mempunyai perkebunan. Dalam pegolahannya, mulai dari pemberian pupuk hingga pemberantasan hama di perkebunan tidak menggunakan bahan kimia. Oleh karena itu perkebunan di lembah hijau disebut perkebunan organik. Pemberantasan hama di LHM tidak menggunakan pestisida tetapi menggunakan hewan atau organisme yang merupakan organisme yang berasal dari satu spesies dari hama yang menyerang tersebut. Misalnya, hama lalat kuning diakali  indung telur dari sejenis kumbang yang bersifat mematikan sistem reproduksi. Indung telur tersebut diwadahkan ke botol aqua yang sudah didesain demikian rupa sehingga yang memilki beberapa corong untuk jalan lalat masuk kemudian mengincar indung telur tersebut. Sehingga, lalat tersebut minimal akan mandul dan  maksimal mati.
Sistem tanam di perkebunan menggunakan sistem tumpang sari, yang terdiri atas jambu biji, dan sayuran seperti kangkung, bayam merah, gambas, dan lain sebagainya. Hasil dari perkebunan dijual ditempat. Selain itu di perkebunan juga mempunyai berbagai jenis bibit seperti, anggur, klengkeng, blimbing, jeruk, apel, dan lain-lain.
Varietas tanamannya pun tidak sembarangan. Di lahan perkebunan LHM, tanaman yang ditanam dipilih dari jenis tanaman yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Misalnya saja, bayam merah. Bayam ini memiliki nilai gizi jauh lebih tinggi dari bayam hijau. Contoh lain yaitu jambu biji merah. Yang sebelumnya orang berpikir bahwa jambu biji tidak banyak bermanfaat, tetapi jambu merah ini banyak sekali manfaatanya. Karena dapat juga dijadikan sebagai obat (isinya yang berwarna merah).


BAB III
PENUTUP

A.           Simpulan
PT. Lembah Hijau Multifarm merupakan organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang Bioteknologi, organic fertilizer, Trading, eksport, dan nursery. Perusahaan ini mengembangkan berbagai hal yang berhubungan dengan pertanian, peternakan, dan penjualan tanaman.
            Dengan berlandaskan pada pengembangan invensi dan inovasi yang dikerjakan sendiri maupun bekerjasama dengan peliti dan lembaga lain. Perusahaan ini mampu berkembang dengan baik dan mampu menjaring tenaga kerja sehingga membantu pemerintah mengurangi pengangguran. Ini ditunjukkan dengan penggunaan modal pertama yang hanya berupa 4 ekor sapi saja. Modal yang relative kecil, untuk hasil besar seperti sekarang ini. Yang dahulu hanya menggunakan kandang bambu untuk memelihara sapi, dan hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja. Tapi, sekarang PT. LHM sudah berkembang pesat, ini dilihat dari bangunan kandang dan peralatan yang digunakan sudah sangat modern, dan tenaga kerjanya semakin bertambah banyak.
            Hasil dari perusahaan yaitu berupa 5 emas, emas yang pertama yaitu emas putih ( susu sapi ), emas merah ( daging sapi ), emas hitam ( kompos ), emas kuning ( kencing sapi ), dan yang terakhir yaitu emas biru ( biogas ).

B.     Saran
Melihat dan menimbang usaha LHM yang telah dijelaskan di atas, kita sebagai mahasiswa harus terpicu untuk terus mengembangkan kreatifitas kita agar tercipta inovasi-inovasi baru yang bernilai ekonomi tinggi dan bermanfaat bai masyarakat.
Inovasi tidak harus dengan ssesuatuyang canggih tetapi, inovasi merupakan sesuatu yang belum ada sebelumnya atau tidak pernah terpikirkan oleh orang kebanyakan. Bisa jadi sebuah inovasi tercipta dari bahan yang remeh, barang yang sebelumnya orang tidak berpikiran bahwa barang itu dapat bernilai, atau mungkin saja dari sampah atau limbah. Mengingat usaha pada lembah hijau yang hasil produksi utamanya adalah hasil dari kotoran sapi.
Jadi, marilah kita mengembangkan potensi kreatifitas kita dengan memanfaatkan sesuatu yang berpotensi yang ada di lingkungan kita.

LAMPIRAN