Sabtu, 19 Februari 2011

Tujuan Menyimak

PENDAHULUAN
A.    Rumusan Masalah
Keterampilan menyimak merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa. Bukan hanya dalam pembelajaran bahasa tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang akan dapat memahami sesuatu baik itu perintah, larangan, anjuran atau kegiatan yang akan kita laksanakan berasal dari melaksanakan kegiatan menyimak.
Karena peranannya yang sangat penting ini, menyimak wajib dipelajari. Terutama dalam pembelajaran bahasa, untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini, penulis berharap setelah mempelajari keterampilan menyimak ini kita dapat:
1.      Memahami seluk-beluk menyimak
2.      Menerapkannya ke dalam setiap kegiatan belajar agar belajar dapat maksimal
3.      Mengetahui cara menyimak yang efektif dan efisien sehingga pembeljaran juga dapat berlangsung efektif dan efisien.



1.      Hakikat Menyimak
Istilah mendengarkan, mendengar dan menyimak sering kita jumpai dalam dunia pengajaran bahasa. Ketiga istilah itu berkaitan dengan makna.
Peristiwa mendengar biasanya terjadi secara kebetulan, tiba-tiba dan tidak diduga sebelumnya. Karena itu kegiatan mendengar tidak direncanakan. Hal itu terjadi secara kebetulan. Apa yang didengar mungkin tidak dimengerti maknanya dan mungkin pula tidak menjadi perhatian sama sekali. Suara yang didengar masuk telingan kanan dan keluar dari telinga kiri. Dalam hal tertentu suara yang didengar itu dipahami benar-benar maknanya. Hal itu terbukti dari reaksi si pendengar yang bersangkutan.
Mendengarkan setingkat lebih tinggi tarafnya dari mendengar. Bila dalam peristiwa mendengar belum ada faktor kesengajaan , maka dalam peristiwa mendengarkan hal itu sudah ada. Faktor pemahaman biasanya juga mungkin tidak ada karena hal itu belum menjadi tujuan. Mendengarkan sudah mencakup mendengar.
Di antara ketiga istilah teraf tertinggi diduduki istilah menyimak. Dalam peristiwa menyimak sudah ada faktor kesengajaan. Faktor pemahaman merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. Bila mendengar sudah tercakup dalam mendengarkan maka baik mendengar maupun mendengarkan sudah tercakup dalam menyimak.
Peristiwa menyimak selalu diawali dengan mendengarkan bunyi bahasa baik secara langsung atau pun melalui rekaman, radio atau televisi. Bunyi bahasa yang ditangkap oleh telinga diidentifikasi bunyinya. Pengelompokannya menjadi suku kata, kata, frasa dan klausa, kalimat dan wacana. Lagu dan intonasi yang menyertai ucapan pembicarapun turut diperhatikan oleh penyimak. Bunyi bahasa yang diterima kemudian diinterpretasikan maknanya, ditelaah kebenarannya atau dinilai lalu diambil keputusan menerima atau menolaknya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan difinisi menyimak sbb :
“ Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. “ Menyimak melinbatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian. Bahkan situasi yang menyertai bunyi bahasa yang disimakpun harus diperhitungkan dalam menentukan maknanya.

2.      Tujuan Menyimak
Penyimak yang baik adalah penyimak yang berencana. Salah satu butir dari perencanaan itu ada alasan tertentu mengapa yang bersangkutan menyimak. Alasan inilah yang kita sebut sebagai tujuan menyimak. Menyimak pada hakikatnya adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan Karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap,memahami, atau menghayati pesan,ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
Tujuan yang bersifat umum itu dapat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek tertentu yang ditekankan. Perbedaan dalam tujuan menyebabkan perbedaan dalam aktivitas menyimak yang bersangkutan. Salah satu klasifikasi tujuan menyimak adalah seperti pembagian berikut yaitu menyimak untuk tujuan :
  1. mendapatkan fakta
  2. menganalisis fakta
  3. mengevaluasi fakta
  4. mendapatkan inspirasi
  5. menghibur diri
  6. meningkatkan kemampuan berbicara
1.        Mendapatkan Fakta
Pengumpulan fakta dapat dilakukan dengan berbagai cara. Para peneliti mengumpulkan atau mendapatkan fakta melalui kegiatan penelitian, riset atau eksperimen. Pengumpulan fakta seperti cara ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang terpelajar. Bagi rakyat biasa hal itu jarang atau hampir-hampir tidak dapat dilakukan. Cara lain yang dapat dilakukan dalam pengumpulan fakta ialah melalui membaca. Orang-orang terpelajar sering mendapatkan fakta melakui kegiatan membaca seperti membaca buku-buku ilmu pengetahuan, laporan penelitian, makalah hasil seminar,majalah ilmiah, dan populer, surat kabar, dsb. Hal yang seperti ini pun jarang dilakukan oleh rakyat biasa. Dalam masyarakat tradisional pengumpulan fakta melalui menyimak tersebut banyak sekali digunakan. Dalam masyarakat modern pun pengumpulan fakta melalui menyimak itu masih banyak digunakan.
Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi melalui menyimak dapat berwujud dalam berbagai variasi. Misalnya mendengarkan radio, televisi, penyampaian makalah dalam seminar, pidato ilmiah, percakapan dalam keluarga, percakapan dengan tetangga, percakapan dengan teman sekerja, sekelas dsb. Kegiatan pengumpulan fakta atau informasi ini di kalangan pelajar dan mahasiswa banyak sekali dilakukan melalui menyimak. Fakta yang diperoleh melalui kegiatan menyimak ini kemudian dilengkapi dengan kegiatan membaca atau mengadakan eksperimen.
2.         Menganalisis Fakta
Fakta atau informasi yang telah terkumpul perlu dianalisis. Harus jelas kaitan antarunsur fakta, sebab dan akibat apa yang terkandung di dalamnya. Apa yang disampaikan pembicara harus dikaitkan dengan pengetahuan atau pengalaman menyimak dalam bidang yang relevan. Proses analisis fakta ini harus berlangsung secara konsisten dari saat-ke saat selama proses menyimak berlangsung. Waktu untuk menganalisis fakta itu cukup tersedia asal penyimak dapar menggunakan waktu ekstra. Yang dimaksud waktu ekstra adalah selisih kecepatan pembicaraan 120 – 150 kata per menit dengan kecepatan berpikir menyimak sekitar 300 – 500 kata per menit. Analisis kata sangat penting dan merupakan landasan bagi penilaian fakta. Penilaian akan jitu bila hasil analisis itu benar.
3.      Mengevaluasi Fakta
      Tujuan ketiga dalam suatu proses menyimak adalah mengevaluasi fakta-fakta yang disampaikan pembicara. Dalam situasi ini penyimak sering mengajukan sejumlah pertanyaan seperti antara lain :
  1. Benarkah fakta yang diajukan?
  2. Relevankah fakta yang diajukan?
  3. Akuratkah fakta yang disampaikan?
Apabila fakta yang disampaikan pembicara sesuai dengan kenyataan, pengalaman dan pengetahuan penyimak maka fakta itu dapat diterima. Sebaliknya bila fakta yang disampaikan kurang akurat atau kurang relevan, atau kurang meyakinkan kebenarannya maka penyimak pantas meragukan fakta tersebut. Hasil pengevaluasian fakta-fakta ini akan berpengaruh kepada kredibilitas isi pembicaraan dan pembicaranya. Setelah selesai mengevaluasi biasanya penyimak akan mengambil simpulan apa isi pembicaraan pantas diterima atau ditolak.
4.       Mendapatkan Inspirasi
Adakalanya orang menghadiri suatu konvensi, pertemuan ilmiah atau jamuan tertentu, bukan untuk mencari atau mendapatkan fakta. Mereka menyimak pembicaraan orang lain semata-mata untuk tujuan mencari ilham. Penyimak seperti ini biasanya orang yang tidak memerlukan fakta baru. Yang mereka perlukan adalah sugesti, dorongan, suntikan semangat, atau inspirasi guna pemecahan masalah yang sedang mereka hadapi. Mereka ini sangat mengharapkan pembicara yang isnpiratif, sugestif dan penuh gagasan orisinal. Pembicaraan yang semacam ini dapat muncul dari tokoh-tokoh yang disegani, dari direktur perusahaan, orator ulung, tokoh periklanan, salesman dsb.

5.      Menghibur Diri
Sejumlah penyimak datang menghadiri pertunjukan seperti bioskop, sandiwara, atau percakapan untuk menghibur diri. Mereka ini adalah orang-orang yang sudah lelah letih dan jenuh. Mereka perlu penyegaran fisik dan mental agar kondisinya pulih. Karena itulah mereka menyimak untuk tujuan menghibur diri. Sasaran yang mereka pilih pun tertentu, misalnya menyimak pembicaraan cerita-cerita lucu, banyolan percakapan pelawak, menonton pertunjukan yang kocak seperti yang dibawakan Grup Srimulat.
6.      Meningkatkan Kemampuan Berbicara
            Tujuan menyimak yang lain yaitu untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Dalam hal ini penyimak memperhatikan seseorang pembicara pada segi :
1. cara mengorganisasikan bahan pembicaraan
2. cara penyampaian bahan pembicaraan
3. cara memikat perhatian pendengar
4. cara mengarahkan perhatian pendengar
5. cara menggunakan alat-alat bantu seperti mikrofon, alat peraga dsb.
6. cara memulai dan mengakhiri pembicaraan
Semua hal tersebut diperhatikan oleh penyimak dan kemudian dipraktikkan. Menyimak yang seperti inilah yang disebut menyimak untuk tujuan peningkatan kemampuan berbicara. Cara menyimak untuk tujuan peningkatan kemampuan berbicara biasanya dilakukan oleh mereka yang baru belajar menjadi orator dan mereka yang mau menjadi profesional dalam membawa acara atau master ceremony.


Tujuan Menyimak Menurut Para ahli:
a.       Menurut Gary T. Hunt
Menyatakan bahwa tujuan menyimak sebagai berikut:
1.      Untuk memperoleh informasi yang bersangkut paut dengan pekerjaan atau profesi;
2.      Agar menjadi lebih efektif dalam hubungan antarpribadi dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja, dan di dalam kehidupan bermasyarakat;
3.      Untuk mengumpulkan data agar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal;
4.      Agar dapat memberikan respons yang tepat terhadap segala sesuatu yang didengar.
b.      Menurut  Lilian M. Logan
Menyatakan bahwa tujuan menyimak sebagai berikut:
1.      Untuk dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara, dengan kata lain menyimak untuk belajar;
2.      Untuk menikmati terhadap sesuatu materi ujaran, terutama pada bidang seni, dengan perkataan lain menyimak untuk menikmati keindahan audial;
3.      Untuk menilai bahan simakan ( baik-buruk, indah-jelek, tepat, asal-asalan, logis-tak logis, dan sebagainya;
4.      Untuk dapat menikmati dan menghargai bahan simakan ( penyimak cerita, puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi, dan sebagainya ), dengan perkataan lain menyimak untuk evaluasi;



5.      Untuk dapat mengkomunikasikan gagasan-gagasan, ide-ide, perasaan-perasaan kepada orang lain dengan lancar dn tepat. Dengan kata lain, menyimak sebagai penunjang dalam mengkomunikasikan idea tau gagasan sendiri;
6.      Untuk dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat, bunyi yang distingtif ( membedakan arti ) dan bunyi mana yang tidak distingtif. Ini biasanya diperoleh dari native speaker ( pembicara asli );
7.      Untuk dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analitis dengan masukan dari bahan simakan;
8.      Untuk dapat meyakinakan diri sendiri terhadap suatu masalah atau pendapat yang diragukan, dengan perkataan lain menyimak persuasif.
c.       Menurut  Djago Tarigan
            Menyebutkan tujuan menyimak sebagai berikut :
1.      Untuk mendapatkan fakta dengan cara mendengarkan radio, tv, menyampaikan makalah, percakapan, dan sebagainya;
2.      untuk menganalisis fakta yang berlangsung secara konsisten dari saat ke saat selama proses menyimak berlangsung;
3.      Untuk mengevaluasi fakta yang disampaikan oleh pembicara
4.      Untuk mendapatkan inspirai dari pembicara orang lain;
5.      Untuk menghibur diri
6.      Untuk meningkatkan kemampuan berbicara






PENUTUP
A.    Simpulan
Dari makalah ini dapat kita ambil kesimpulan yaitu:
1.      Antara mendengar, mendengarkan dan menyimak itu berbeda
2.      Menyimak merupakan tingkatan yang paling tinggi diantara kegiatan tersebut
3.      Menyimak merupakan keterampilan yang sangat di perlukan dalam semua kegiatan baik kegiatan akademik maupun kegiatan sehari-hari, terlebih dalam kegiatan pembelajaran bahasa.
4.      Setiap kegiatan menyimak mempunyai kegiatan yang berbeda-beda.

B.     Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca untuk mempelajari menyimak lebih mendalam agar kegiatan menyimak yang dilakukan berkualitas lebuh baik sehingga efektif dan efisien.



DAFTAR PUSTAKA

http://gumawangcity.blogspot.com/2007/04/hakikat-menyimak.html
http://images.rafeylah.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SItHYwoKCtMAAHvVeuw1/02%20Bab%201%20kls%2010.pdf?nmid=107482392
Slamet, St. Y. 2003. Dasar-dasar Keterampilan Bahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar